TEMPO.CO, Jakarta - Situs Kia Motors menyebutkan penggunaan DC Fast Charging yang terlalu sering dapat berdampak negatif terhadap kinerja dan daya tahan baterai mobil listrik. Kia merekomendasikan meminimalkan penggunaan DC Fast Charging. Apakah penggunaan Fast Charging benar-benar berbahaya bagi paket baterainya?
Stasiun Pengisian Cepat DC Level 3 dapat mengisi baterai mobil listrik hingga kapasitas 80 persen dalam waktu sekitar 30-60 menit, tergantung pada kendaraan dan suhu luar (baterai dingin mengisi lebih lambat daripada yang hangat). Sementara sebagian besar pengisian daya mobil listrik dilakukan di rumah, Pengisian Cepat DC dapat berguna bagi mereka yang melakukan perjalanan panjang.
Sementara pengisi daya rumah menggunakan arus AC yang dikonversi menjadi daya DC oleh kendaraan, pengisi daya Level 3 menyuplai energi DC langsung. Hal itu memungkinkan untuk mengisi daya mobil yang lebih cepat. Stasiun pengisian cepat memantau keadaan muatan listrik dan memberikan daya hanya sebanyak yang dibutuhkan kendaraan. Stasiun mengatur aliran listrik yang sesuai agar baerai tidak overload yang bisa merusak baterai.
Kemampuan mobil listrik untuk menerima arus muatan yang lebih tinggi dipengaruhi oleh kimia baterai. Pengisian yang lebih cepat akan meningkatkan kecepatan penurunan kapasitas baterai EV. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Idaho National Laboratory (INL) menyimpulkan bahwa aki mobil listrik akan memburuk lebih cepat jika satu-satunya sumber daya adalah pengisian cepat.
INL menguji dua pasang Nissan Leaf dari model tahun 2012 yang dikendarai dan dikendarai dua kali sehari. Dua diisi ulang dari pengisi daya Level 2 240 volt seperti yang digunakan di garasi pribadi, sementara dua lainnya dibawa ke stasiun Level 3. Mobil ini digunakan selama setahun. Mobil ini diuji dalam kondisi yang sama, dengan sistem AC diatur pada 72 derajat dan sopir yang sama mengemudikan keempat mobil. Kapasitas baterai kendaraan diuji pada interval 10.000 mil.
Setelah keempat mobil uji coba menempuh jarak 50.000 mil, mobil-mobil Level 2 kehilangan sekitar 23 persen dari kapasitas baterai asli, sementara mobil-mobil Level 3 turun sekitar 27 persen.
MOTOR1